PURUK CAHU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan pembekalan berupa manasik haji yang ditujukan untuk 81 orang calon jemaah haji di Kabupaten Murung Raya untuk keberangkatan di 2024.
Kegiatan itu sendiri dilaksanakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kalteng dan dibuka langsung oleh Penjabat Setda Murung Raya, Rudie Roy pada kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung Cahai Ondhui Tingang atau Setda Gedung B di Puruk Cahu, Selasa (27/2).
Ketua Panitia Manasik Haji Provinsi Kalteng yang juga Kabag Bina Mental Spiritual Biro Kesra Setda Provinsi Kalteng, Eka Dyan Satya Hadi dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakannya manasik haji itu tidak lain untuk mempersiapkan jemaah calon haji secara menyeluruh, baik dari segi pengetahuan, mental, fisik maupun spiritual.
“Hal ini juga bertujuan agar mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, benar dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari pengalam tersebut,” kata Eka.
Dalam memaksimalkan hasil dari manasik haji tersebut, Eka menjelaskan pihaknya mendatangkan empat narasumber, yakni dari Kantor Kementerian Agama Agama Provinsi Kalteng, Plt. Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya serta pembimbing ibadah haji bersertifikat.
Sementara itu Rudie Roy saat menyampaikan sambutan Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran berharap kegiatan itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman akan ibadah haji, sebab haji merupakan sebuah perjalanan rohani yang sangat agung bagi umat Islam.
“Bimbingan manasik haji merupakan hak bagi semua jemaah calon haji dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta praktik dasar mengenai Ibadah Haji,” kata Pj. Sekda.
Menurut Rudie juga, manfaat bimbingan manasik haji merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan jamaah di tengah semakin panjangnya antrian Jamaah Haji.
“Untuk Kalimantan Tengah sendiri, masa tunggunya keberangkatan haji adalah 27 tahun,melalui manasik ini kami harap secara psikologis akan membentuk ikatan silaturahim yang kuat, antara pemerintah dengan jamaah dan antara jamaah dengan jamaah sebelum berangkat ke tanah suci,” demikian Rudie. David